PANGANNEWS.COM – Upaya pengendalian inflasi terus menjadi perhatian pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Untuk itu terus dilakukan pemantauan dan evaluasi melalui Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang rutin digelar setiap pekan di bawah koordinasi Kementerian Dalam Negeri.
Salah satu fenomena yang menjadi sorotan yaitu kenaikan harga beberapa komoditas pangan.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Wamentan Sudaryono Pastikan Bendungan Sidoras Dibangun Tahun Ini, Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Sambut Panen Raya, Penyerapan Bulog Tentukan Keberhasilan Program Pemerintah ke Masyarakat
Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Inovasi Benih Jagung Kapolda Jatim dengan Produktivitas Tinggi
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan minyak goreng yang mendorong bertambahnya Indeks Harga Konsumen (IHK).
Komoditas tersebut mendorong daerah yang mengalami peningkatan IHK pada pekan keempat bulan Oktober 2024.
Rata-rata harga pangan nasional tingkat konsumen dimaksud yaitu bawang merah Rp30.839/kg, daging ayam ras Rp36.983/kg, telur ayam ras Rp28.789/kg, dan minyak goreng curah Rp16.641/liter.
Baca Juga:
Wamentan Sudaryono Minta Kepala Daerah Siapkan Anggaran Vaksin PMK untuk Lindungi Sapi Ternak
Meski terjadi tren kenaikan, harga tersebut secara umum masih berada di bawah Harga Acuan Penjualan yang ditetapkan pemerintah.
Menyikapi hal ini Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasiona (Bapanas) Nyoto Suwignyo menjelaskan.
Menurutnya kenaikan harga sejumlah bahan pangan di beberapa daerah tersebut masih terbilang wajar, dan memang diperlukan.
Untuk mendukung semangat petani dan peternak untuk berproduksi, mengingat kenaikan harga tersebut masih berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP).
Baca Juga:
Proyeksi Produksi Beras Meningkat, Pemerintah Matangkan Strategi Penyerapan Gabah dan Beras
“Jadi yang kita inginkan terjadinya keseimbangan harga, bahwa harga beberapa komoditas pangan yang anjlok dapat selaras.”
“Dengan harga acuan yang ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Badan Pangan Nasional,” ungkap Nyoto dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Kemendagri, Senin (28/10/2024).
Menurut Nyoto dengan mendorong harga pangan mencapai harga yang wajar maka hal itu secara otomatis juga akan mendukung para pelaku usaha pangan untuk dapat berproduksi lebih baik lagi.
Selaras dengan instruksi Kepala NFA Arief Prasetyo Adi untuk menjaga keseimbangan harga yang baik di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen.
Senada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan, keseimbangan harga di tingkat produsen dan konsumen tercermin dalam keseimbangan inflasi yang ditargetkan oleh pemerintah berada di angka 2,5 persen plus minus 1.
Artinya kisaran inflasi berada di rentang 1,5 persen hingga 3,5 persen. Saat ini menurut catatan BPS Inflasi pada September 2024 terjaga di angka 1,84 persen (year on year).
Adanya range angka inflasi ini dinilai perlu untuk menjaga harga tetap terkendali sehingga di satu sisi agar tidak merugikan produsen, dan di sisi lain agar tidak memberatkan konsumen.
Lebih lanjut, untuk terus mendorong terjadinya stabilitas harga pangan pokok strategis, Nyoto mengungkapkan pihaknya bersama pemda dan stakeholder terkait terus mendorong Gerakan Pangan Murah (GPM).
Sebagai langkah intervensi, serta mendorong pemerataan aksesibilitas pangan melalui Fasiltasi Distribusi Pangan (FDP) baik yang digencarkan oleh NFA maupun mendorong pemda baik provinsi maupun kabupaten/kota melalui mekanisme kerjasama antardaerah.
Tercatat pada bulan Oktober 2024, NFA menargetkan GPM di 541 titik di seluruh provinsi dan kabupaten/kota. Adapun dari Januari hingga Oktober 2024, telah dilaksanakan GPM sebanyak 7.719 kali baik di tingkat pusat (178 kali), provinsi (1.228 kali), maupun kabupaten/kota (6.313 kali).
Sementara itu, terkait ketersediaan pangan, dipastikan stok pangan pokok strategis cukup untuk memenuhi kebutuhan tahun 2024.
Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang berada di Bulog masih dalam posisi yang aman di angka 1,2 juta ton yang diperuntukkan untuk intervensi stabilisasi pangan berupa operasi pasar, dan bantuan pangan (Banpang).
Adapun per 25 Oktober 2024, realisasi Banpang khusus untuk bulan Oktober 2024 telah mencapai 95,59 persen.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Sebagai informasi, banpang tahap 3 disalurkan kepada 22 juta Kelompok Penerima Manfaat (KPM) masing-masing 10 kg beras per KPM selama tiga bulan yaitu di Agustus, Oktober, dan Desember 2024.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Minergi.com dan Infotelko.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Helloseleb.com dan Haiindonesia.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.