PANGANNEWS.COM – Dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga kedelai di tingkat petani, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberikan bantuan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) Kedelai dari petani ke pelaku usaha kedelai.
Sebanyak 10 ton kedelai biji kering dari petani Kabupaten Pati, Jawa Tengah telah didistribusikan kepada Koperasi Produsen Tahu Tempe (KOPTI) Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Setelah sebelumnya juga telah didistribusikan 10 ton ke KOPTI Rumah Tempe Indonesia di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan aksi ini dilakukan untuk menjaga stabilisasi harga kedelai petani pada musim panen raya kedelai di Agustus sampai September 2024.
FDP diberikan kepada para mitra seperti KOPTI, pengrajin tempe dan tahu, serta pelaku usaha lainnya.
“Kedelai lokal harganya dijaga agar sedulur petani bisa terus semangat menanam.”.
Baca Juga:
Jasa Siaran Pers Persriliscom Melayani Publikasi ke Lebih dari 150 Media Online Berbagai Segmentasi
“Kami sudah koordinasikan dengan GAKOPTINDO, KOPTI, pelaku usaha kedelai serta para importir.”
“Untuk turut menyerap hasil panen petani dengan harga yang wajar,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/9/2024).
Pada puncak panen raya di awal bulan September harga kedelai di tingkat petani Jawa Tengah sempat menyentuh angka Rp 8.500-8.700 per kilogram (kg).
Jauh dari harga pada tahun sebelumnya yang menyentuh Rp 10.000-10.500 per kg.
Baca Juga:
5 Terobosan Jadi Catatan, Presiden Prabowo Subianto Tunjukkan Keberhasilan Nyata di Bidang Pertanian
Demi Selamatkan Ekonomi, PImpinan Buruh Dukung Langkah Presiden Prabowo Bentuk Satgas PHK
Jangan Hanya Bersandar kepada Kekuatan Ekonomi Eksternal, Danantara Hadir di Waktu yang Tepat
Kondisi tersebut bisa berdampak pada demotivasi petani menanam kedelai pada periode selanjutnya.
Diketahui dari data Panel Harga Pangan per tanggal 9 September 2024 harga rata-rata nasional kedelai biji kering di tingkat produsen sebesar Rp 10.030 per kg.
Lebih rendah 6,91 persen dibandingkan Harga Acuan Pembelian (HAP) tingkat produsen.
Rata-rata harga tertinggi berada di Provinsi Jambi (Rp 11.500 per kg) dan terendah berada di Provinsi Banten (Rp 9.000 per kg).
Adapun produksi kedelai nasional tahun 2024 diperkirakan mencapai 150 ribu ton.
“Sampai hari ini beberapa pelaku usaha kedelai komitmen akan membantu menyerap kedelai petani.”
“Antara lain KOPTI Bogor siap menyerap 30 ton, KOPTI Bandung 10 ton, Pemprov Jateng 16,4 ton, PT. FKS 10 ton, PT. GCU 10 ton, dan pengrajin tempe di Kabupaten Klaten 10 ton.”
“Jika nanti KOPTI, pengrajin tempe dan tahu, PT. FKS, dan PT. GCU terus menyerap kembali, pastinya pasokan di hulu akan kembali lancar, pemasaran terjamin, dan sedulur petani akan tetap semangat menanam,” pungkas Arief.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Minergi.com dan Haibisnis.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Kontenberita.com dan Harianbanten.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.