Pemerintah Intensifkan Pemantauan Pangan Bersama Stakeholder Jadi Sinergi Kendalikan Inflasi

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 13 Agustus 2024 - 10:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo dalam Rakor Inflasi Daerah pada Senin (12/8/2024) di Kemendagri, Jakarta. (Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo dalam Rakor Inflasi Daerah pada Senin (12/8/2024) di Kemendagri, Jakarta. (Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

PANGANNEWS.COM – Pemerintah terus memastikan langkah pengendalian inflasi khususnya inflasi pangan terus berlangsung melalui sinergi yang terbangun oleh seluruh stakeholder terkait.

Bapanas bersama pemerintah daerah, Satgas Pangan, Perum Bulog, dan stakeholder lainnya secara rutin mengintensifkan pemantauan pasokan dan harga serta keamanan pangan di berbagai daerah.

Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nyoto Suwignyo menyampaikan hal itu dalam Rakor Inflasi Daerah pada Senin (12/8/2024) di Kemendagri, Jakarta.

“Kami sejak Juli lalu bersama-sama Pemerintah Daerah melalui Dinas Pangan turun ke lapangan melaksanakan rangkaian kegiatan monitoring pasokan dan harga serta pengawasan keamanan pangan segar di berbagai pasar.”

“Kami mendorong kegiatan ini terus berkesinambungan di seluruh daerah dengan dukungan dari kepala daerah untuk melakukan pemantauan tentu saja kami harapkan.”

“Sehingga ini menjadi bagian dari skenario pengendalian inflasi pangan yang dilakukan secara bersama,” ujar Nyoto.

Sepanjang Tahun 2024 Telah Laksanakan Gerakan Pangan Murah 6.292 Kali

Nyoto menambahkan, pemantauan yang dilakukan menjadi bahan evaluasi bersama mengenai kondisi stabilitas pangan sehingga intervensi pengendalian inflasi pangan dapat berjalan dengan baik.

Berbagai intervensi stabilisasi terus diupayakan antara lain penyaluran bantuan pangan, Gerakan Pangan Murah (GPM), hingga Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).

Per 9 Agustus 2024 penyaluran bantuan pangan beras tahap pertama telah mencapai 658.052 ton (99,69%), sedangkan tahap kedua 652.188 ton (98,95%).

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Adapun untuk tahap ketiga, (Agustus, Oktober, dan Desember) sudah dimulai di beberapa daerah yang telah selesai melakukan verifikasi dan validasi data penerima manfaat.

Selanjutnya GPM terus dilaksanakan di berbagai daerah baik menggunakan dana APBN, APBD, maupun secara mandiri.

Sesuai laporan dari yang dihimpun, sepanjang tahun 2024 telah dilaksanakan GPM sebanyak 6.292 kali di 37 provinsi dan 450 kab/kota.

Fasilitasi Distribusi Pangan untuk Minimalisir Disparitas Harga Pangan Antardaerah

Sementara itu FDP dilaksanakan untuk meminimalisir disparitas harga pangan antardaerah khususnya untuk komoditas beras, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai rawit merah, cabai merah keriting, gula, bawang putih, dan bawang merah.

Hingga saat ini telah didistribusikan 182,6 ribu kg bahan pangan segar dari daerah sentra ke wilayah konsumen yang mengalami fluktuasi harga.

Lebih lanjut Nyoto menjelaskan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi, juga bermanfaat bagi seluruh pihak.

Begitu pula secara vertikal, sinergi bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota juga menjadi hal sangat penting untuk mengantisipasi gejolak pangan secara merata di seluruh daerah.

“Jadi inilah pentingnya kita bisa bersinergi dan berkolaborasi dalam menjaga stabilitas pangan sebagaimana arahan Kepala Bapanas Bapak Arief Prasetyo Adi, inflasi terkendali dan pertumbuhan ekonomi bisa terus terjaga, ” tambah Nyoto.

Diketahui dari data Badan Pusat Statistik (BPS), laju inflasi komponen bergejolak (volatile food) terus mengalami koreksi.

Deflasi terus terjadi pada bulan April (-0,31%), Mei (-0,69%), Juni (-0,98%), dan Juli (-1,92%). Sehingga secara year on date inflasi volatile food bisa ditekan di angka – 0,26%.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Minergi.com dan Haibisnis.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Kontenberita.com dan Harianbanten.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Berita Terkait

BGN Tegaskan Seminar PSPPG di Bandung Bukan Agenda Resmi Lembaga Negara
Koperasi Merah Putih Jadi Motor Baru Stabilitas Harga Pangan Nasional
BUMN Dapat Rp 1,5 T! Gula Petani Diserap Habis Juli-Agustus
Bapanas Perketat Pengawasan Cabai dan Ikan Asin Demi Cegah Cemaran Formalin dan Pestisida Berbahaya
Indonesia Menuju Eksportir Beras Regional, Siap Ekspor ke Malaysia dengsn Stok Nasional Tertinggi Sejak 1969
Bukan Sekadar Tradisi Warisan, Wamentan Sudaryono Menyulut Revolusi Kemandirian Peternakan Nasional
Indonesia Cetak Rekor Produksi di Tengah Harga Beras Dunia Anjlok: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir
5 Terobosan Jadi Catatan, Presiden Prabowo Subianto Tunjukkan Keberhasilan Nyata di Bidang Pertanian
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 11:45 WIB

BGN Tegaskan Seminar PSPPG di Bandung Bukan Agenda Resmi Lembaga Negara

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:37 WIB

Koperasi Merah Putih Jadi Motor Baru Stabilitas Harga Pangan Nasional

Jumat, 4 Juli 2025 - 08:41 WIB

BUMN Dapat Rp 1,5 T! Gula Petani Diserap Habis Juli-Agustus

Selasa, 27 Mei 2025 - 11:56 WIB

Bapanas Perketat Pengawasan Cabai dan Ikan Asin Demi Cegah Cemaran Formalin dan Pestisida Berbahaya

Senin, 19 Mei 2025 - 13:33 WIB

Indonesia Menuju Eksportir Beras Regional, Siap Ekspor ke Malaysia dengsn Stok Nasional Tertinggi Sejak 1969

Senin, 19 Mei 2025 - 13:03 WIB

Bukan Sekadar Tradisi Warisan, Wamentan Sudaryono Menyulut Revolusi Kemandirian Peternakan Nasional

Sabtu, 10 Mei 2025 - 07:26 WIB

Indonesia Cetak Rekor Produksi di Tengah Harga Beras Dunia Anjlok: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:49 WIB

5 Terobosan Jadi Catatan, Presiden Prabowo Subianto Tunjukkan Keberhasilan Nyata di Bidang Pertanian

Berita Terbaru

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi. (Dok. badanpangan.go.id)

Info Pangan

BUMN Dapat Rp 1,5 T! Gula Petani Diserap Habis Juli-Agustus

Jumat, 4 Jul 2025 - 08:41 WIB

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono. (Facebook.com @Agus Yudhoyono)

Ekonomi

Indonesia Ajak Belanda Bergabung Bangun Giant Sea Wall

Selasa, 17 Jun 2025 - 14:25 WIB