Optimis Putus Mata Rantai Stunting, 600 Pelajar Se-Jakarta Antusias Terima Sosialisasi Pola Makan B2SA

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 27 Juli 2024 - 11:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

600 Pelajar Se-Jakarta antusias terima sosialisasi pola makan B2SA. (Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

600 Pelajar Se-Jakarta antusias terima sosialisasi pola makan B2SA. (Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

PANGANNEWS.COM – Stunting masih menjadi salah satu isu prioritas pemerintah, tak terkecuali bagi Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai salah satu lembaga yang menangani permasalahan terkait pangan.

Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal menyampaikan hal itu dalam keterangannya di Jakarta, pada Jumat (26/7/2024).

“Bekerja sama dengan berbagai Kementerian/Lembaga seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta berbagai stakeholder pangan lainnya.”

“Bapanas dalam hal ini diwakili Direktorat Penganekaragaman Konsumsi Pangan turut mendukung upaya percepatan penurunan stunting”.

“Melalui sosialisasi dan edukasi pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).” tutur Rinna Syawal.

Seperti halnya yang dilakukan hari ini di komplek Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Pemahaman pola makan B2SA disertai pemberian jus buah diberikan kepada 600 pelajar dari 13 sekolah se-Jakarta pada semua jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK.

Melalui pendekatan yang interaktif, para pelajar diajak untuk menanamkan dan menerapkan kebiasaan pola makan sehari-hari yang baik dan benar sejak dini.

“Sudah saatnya pola pikir dan kebiasaan makan kita diubah. Bukan hanya yang penting kenyang, tapi juga harus bergizi seimbang.”

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Diharapkan dengan adanya pemberian pemahaman yang tepat sejak dini seperti ini bisa memutus mata rantai risiko stunting pada generasi penerus selanjutnya.”

“Sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat, aktif dan produktif.” ujar Rinna.

Lebih jauh Rinna menjelaskan bahwa masa remaja merupakan jendela kesempatan kedua setelah masa anak-anak untuk membentuk kebiasaan masa depan.

Berdasar bahwa masa remaja merupakan periode ketika pertumbuhan dan perkembangan kognitif sedang berada di fase optimal.

“Masalah gizi remaja memiliki implikasi serius bagi kesejahteraan generasi mendatang.”

“Utamanya pada remaja putri, ketika gizi mereka kurang maka prevalensi anemianya jauh lebih tinggi. Data menunjukkan 25% dari mereka mengalami anemia.”

“Padahal ini erat kaitannya dengan kehamilan dan kelangsungan hidup ibu-anak.”

“Kita tidak ingin ada lagi bayi terlahir stunting dan tumbuh jadi remaja mungil, karena ibunya kekurangan zat besi dan zat gizi mikro penting.” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Rinna juga mendorong pengoptimalan keberagaman konsumsi pangan.

Ia mengungkapkan hanya 1/4 dari total remaja Indonesia mengonsumsi sayuran dan makanan sumber hewani yang cukup.

Rinna mengajak untuk mengurangi makanan cepat saji dan snack tinggi kalori serta lemak.

Menggantinya dengan B2SA dimana dalam 1 piring makanan terdiri dari 1/3 makanan pokok, 1/3 sayuran, 1/6 lauk pauk dan 1/6 buah-buahan.

“Makanan sehat itu tidak harus mahal. Sebenarnya banyak sumber pangan di sekitar kita yang bisa dikreasikan menjadi makanan bergizi dan tidak kalah lezat daripada makanan-makanan yang booming sekarang ini.”

“Kita hanya perlu kreatif untuk membuat sedemikian rupa sehingga anak-anak tertarik untuk mengkonsumsi.” pungkasnya.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam kesempatan lain menegaskan bahwa pihaknya terus menggaungkan kampanye B2SA.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Sebagai salah satu strategi jangka panjang dan berkelanjutan dalam upaya memperkuat ketahanan pangan.

Sebab disadari bahwa pola konsumsi yang tidak B2SA memiliki dampak kurang baik, tidak hanya di sektor pangan.

Tapi juga pada aspek pembangunan sumber daya manusia yang sehat, aktif, dan produktif, serta tentunya akan memengaruhi kualitas generasi di masa depan.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Mediaemiten.com dan Businesstoday.id

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Jatimraya.com dan Hallokaltim.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

 

Berita Terkait

Indonesia Cetak Rekor Produksi di Tengah Harga Beras Dunia Anjlok: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir
5 Terobosan Jadi Catatan, Presiden Prabowo Subianto Tunjukkan Keberhasilan Nyata di Bidang Pertanian
Susu Jadi Menu Favorit Makan Bergizi Gratis, Kepala BGN Dadan Hindayana Launching Rumah Susu
BGN Tanggapi Puluhan Siswa Cianjur yang Alami Keracunan Usai Santap Menu Makan Bergizi Gratis
Jelang Lebaran 2025, Pemerintah Masif Gencarkan GPM di Daerah untuk Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan
Mendag Budi Santoso Respons Tudingan Kenaikan Harga Minyakita karena Ulah Oknum Pengusaha Curang
Wamentan Sudaryono Sebut Operasi Pasar di Kantor Pos Bakal Dilanjutkan untuk Jaga Pasokan dan Harga Pangan
Operasi Pasar Stabilkan Harga Bahan Pokok Selama Ramadan, Ini Penjelasan Mentan Andi Amran Sulaiman
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 10 Mei 2025 - 07:26 WIB

Indonesia Cetak Rekor Produksi di Tengah Harga Beras Dunia Anjlok: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:49 WIB

5 Terobosan Jadi Catatan, Presiden Prabowo Subianto Tunjukkan Keberhasilan Nyata di Bidang Pertanian

Rabu, 23 April 2025 - 16:01 WIB

Susu Jadi Menu Favorit Makan Bergizi Gratis, Kepala BGN Dadan Hindayana Launching Rumah Susu

Rabu, 23 April 2025 - 08:00 WIB

BGN Tanggapi Puluhan Siswa Cianjur yang Alami Keracunan Usai Santap Menu Makan Bergizi Gratis

Selasa, 18 Maret 2025 - 10:52 WIB

Jelang Lebaran 2025, Pemerintah Masif Gencarkan GPM di Daerah untuk Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan

Sabtu, 15 Maret 2025 - 10:17 WIB

Mendag Budi Santoso Respons Tudingan Kenaikan Harga Minyakita karena Ulah Oknum Pengusaha Curang

Selasa, 11 Maret 2025 - 11:55 WIB

Wamentan Sudaryono Sebut Operasi Pasar di Kantor Pos Bakal Dilanjutkan untuk Jaga Pasokan dan Harga Pangan

Selasa, 11 Maret 2025 - 10:29 WIB

Operasi Pasar Stabilkan Harga Bahan Pokok Selama Ramadan, Ini Penjelasan Mentan Andi Amran Sulaiman

Berita Terbaru