JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso merespons tudingan bahwa kenaikan harga Minyakitaú di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) disebabkan oleh ulah oknum pengusaha yang curang.
Budi mengatakan saat ini kenaikan harga Minyakita dalam proses pemeriksaan terhadap terus berlangsung.
Setelah hasil pemeriksaan selesai, lanjut Budi, Kemendag baru bisa menentukan mana yang perlu dievaluasi, dari sisi HET ataupun kebijakan lainnya.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Ketika Tambang Menjarah Papua Barat Daya: IUP Dicabut, Namun Penyelidikan Masih di Awang-awang
Desak KPK Segera Umumkan Tersangka, MAKI Laporkan Penanganan Kasus CSR BI ke Dewan Pengawas
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bukan masalah evaluasi HET-nya. Jadi, kan semua kebijakan itu bisa dievaluasi, kita lihat dulu apa penyebab, masalah-masalah ini apa.”
“Belum tentu juga karena HET-nya kan, makanya kita evaluasi dulu, tergantung hasil,” katanya.
Lebih lanjut, Kementerian Perdagangan saat ini fokus untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok tercukupi dan harga-harga tetap stabil selama periode Lebaran 2025.
Baca Juga:
Kasus Zarof Ricar: Kejagung Geledah Rumah Pemilik Sugar Group, Purwanti Lee dan Gunawan Yusuf
Kerja Sama Lintas Lembaga Kunci Stabilitas Harga Beras dan Jagung di Tengah Tantangan Pasca Panen
Bapanas Perketat Pengawasan Cabai dan Ikan Asin Demi Cegah Cemaran Formalin dan Pestisida Berbahaya
“Yang penting pasokan untuk Lebaran terjaga, harga terjaga. Dua minggu lagi sudah selesai (puasa selesai), kita amankan harga-harga,” ucap Budi.
Ia menyebut lonjakan harga tersebut lebih disebabkan oleh peningkatan permintaan menjelang Lebaran Idul Fitri.
“Enggak, enggak. (Harga) Minyakita, ya pertama karena mau Lebaran kan permintaan meningkat.”
“Walaupun pasokan sebenarnya ada terus,” kata Budi usai menghadiri Peluncuran BINA Diskon Lebaran 2025 di Jakarta, Jumat (15/3/2025).
Baca Juga:
Prabowo dan PM Tiongkok Tandatangani 4 MoU, Alih Teknologi Jadi Sorotan
Salah Satu Alasan Pentingnya UMKM Publikasi Press Release, Biaya Tampil di Media Online Itu Hemat
Ketidakpastian Ekonomi Global Semakin Menekan, RAPBN 2026 Indonesia Pilih Jalan Tangguh dan Mandiri
Mendag menyampaikan berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, harga Minyakita telah mengalami penurunan di beberapa lokasi.
Seperti di Pasar Tomang, yang mana harga telah kembali ke HET Rp15.700 per liter.
“Tadi di Pasar Tomang harganya Rp 15.700, terus tadi informasi yang kunjungan DPR harganya juga Rp 15.700,” kata Budi.
Meski demikian, Kementerian Perdagangan tetap melakukan evaluasi di lapangan untuk memastikan penyebab kenaikan harga Minyakita.
Salah satu yang bakal dikaji lebih lanjut adalah kemungkinan adanya praktik kecurangan oleh oknum pengusaha yang mengemas ulang minyak non-komersil sehingga harganya menjadi lebih tinggi.
“Nah kita kan lagi pelajari tuh, sebenarnya minyak komersil yang dia pakai itu apa? Apakah dari minyak curahan atau apa,” tambahnya.
Adapun Kementerian Perdagangan saat ini juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap kecurangan yang dilakukan oleh distributor dan pabrik pengemasan ulang (repacker) Minyakita.
Salah satu modus yang ditemukan adalah penyalahgunaan lisensi merek Minyakita oleh PT Artha Eka Global Asia (AEGA), yang memberikan lisensi kepada dua pabrik pengemasan.
Pabrik pengemasan kemudian menjual Minyakita dengan volume 750–800 mililiter (ml), di bawah ketentuan 1.000 ml atau 1 liter.
AEGA juga melakukan pelanggaran lainnya, seperti mengepak Minyakita di bawah ketentuan takaran.
Juga menggunakan minyak goreng non-domestic market obligation (non-DMO) atau minyak goreng komersial untuk dikemas menjadi Minyakita.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnispost.com dan Ekbisindonesia.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Apakabartv.com dan Pusatsiaranpers.com
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Sulawesiraya.com dan Harianjayakarta.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).
Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).
Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.