Persiapan Menjelang Ramadan dan Idulfitri Tahun 2025, Pemerintah Perkuat Stok Daging Ruminansia

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 6 Februari 2025 - 11:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Acara Rakortas Evaluasi dan Perubahan Neraca Komoditas Tahun 2025' di Jakarta. (Dok. Bapanas)

Acara Rakortas Evaluasi dan Perubahan Neraca Komoditas Tahun 2025' di Jakarta. (Dok. Bapanas)

JAKARTA – Pemerintah mulai bersiap untuk memperkuat stok pangan pokok strategis seperti daging ruminansia.

Langkah pengadaan dari negara sahabat perlu dilakukan menimbang produksi daging ruminansia dalam negeri belum cukup memenuhi kebutuhan konsumsi domestik.

Selain itu, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkeinginan pula untuk memiliki stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai instrumen untuk penekan dan pengendali harga jika berfluktuasi.

“Pemerintah mau memperkuat stok daging yang dipegang oleh pemerintah melalui BUMN. Kita ingin pegang stok, itu yang dipakai nanti untuk intervensi,” terang Kepala NFA Arief Prasetyo Adi.

Arief menyampaikan saat ditemui usai ‘Rakortas Evaluasi dan Perubahan Neraca Komoditas Tahun 2025’ di Jakarta, pada Rabu (5/2/2025).

Menurut Proyeksi Neraca Pangan untuk daging sapi dan kerbau yang disusun Bapanas, menunjukkan masih ada selisih kurang antara ketersediaan stok terhadap kebutuhan konsumsi.

Berdasarkan itu pemerintah memandang perlu dilaksanakan pengadaan komoditas daging ruminansia dari luar Indonesia.

Stok awal tahun daging sebesar 65,6 ribu ton. Dari itu ditambah estimasi produksi sapi/kerbau dalam negeri dalam setahun di 410,3 ribu ton.

Serta hasil pemotongan sapi/kerbau bakalan impor di 141,3 ribu ton menjadi total ketersediaan berada di angka 617,3 ribu ton.

Sementara proyeksi kebutuhan konsumsi setahun secara nasional di angka 766,9 ribu ton.

“Jadi dalam Rakortas hari ini, di Neraca Komoditas sebelumnya belum ada daging kerbau.”

“Sementara kita mau menugaskan pengadaan daging kerbau 100 ribu ton ke BUMN. Tentu kita harus jaga aspek good governance-nya,” kata Arief.

“Bapak Presiden Prabowo ingin nanti harga daging kerbau itu bisa kurang dari Rp 80 ribu per kilogram, jadi biar masyarakat mau beli.”

“Apalagi pemerintah ingin beri sumber protein ke masyarakat, kalau harganya lebih rendah, akan lebih banyak yang konsumsinya,” sambungnya.

Dijelaskan Arief Prasetyo Adi, dengan rencana importasi daging kerbau tersebut akan menambah rencana impor daging sapi yang sebelumnya telah ditetapkan.

Ia berharap kedatangan stok sesegera mungkin sebelum dimulai bulan Ramadan.

“Sebelumnya kan 180 ribu daging sapi, ditambah 100 ribu daging kerbau ini, tapi untuk siapanya, itu belum. Tapi kalau daging kerbau itu dikerjakan oleh BUMN.”

“Untuk kedatangan perlu sekitar 1 bulan, jadi makanya sudah kita bahas di awal Februari ini, supaya nanti pemerintah punya CPP daging ruminansia,” jelasnya.

Arief juga menekankan pengadaan suatu komoditas dari negara sahabat ini juga untuk memenuhi trade balance.

Ini karena Indonesia tentu aktif dalam perdagangan internasional dalam hal ekspor.

Tentunya Indonesia diharapkan turut mengimpor komoditas unggulan dari negara mitra tersebut.

Akan tetapi komitmen pemerintah dalam melindungi produsen pangan lokal tetap diusung dan diperhatikan dengan seksama.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Propertipost.com dan Harianekonomi.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 062.live dan Haiindonesia.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Harianbogor.com dan Kalimantanraya.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Distribusi Jagung Pakan 52.400 Ton Mulai September, Harga Telur Tetap Terjangkau
Harga Beras Turun, Petani Tersenyum, Mafia Pangan Kena Sikat
Petani Makin Berdaya, Panen Makin Melimpah Berkat Data Cuaca
Menelusuri Strategi Pemerintah Jaga Harga Gabah Dan Beras
Cadangan Beras 4,2 Juta Ton: Apakah Indonesia Siap Mandiri Tanpa Impor?
Ketahanan Pangan Bergantung pada Reformasi Sistem Perberasan yang Adil dan Berkelanjutan
BGN Tegaskan Logo Resmi Tidak untuk Promosi SPPG Tanpa Izin
Pemerintah Luncurkan SPHP Beras Stabilkan Harga dan Lindungi Daya Beli Rakyat

Berita Terkait

Senin, 8 September 2025 - 16:45 WIB

Distribusi Jagung Pakan 52.400 Ton Mulai September, Harga Telur Tetap Terjangkau

Senin, 25 Agustus 2025 - 08:09 WIB

Harga Beras Turun, Petani Tersenyum, Mafia Pangan Kena Sikat

Kamis, 21 Agustus 2025 - 09:11 WIB

Menelusuri Strategi Pemerintah Jaga Harga Gabah Dan Beras

Rabu, 30 Juli 2025 - 15:23 WIB

Cadangan Beras 4,2 Juta Ton: Apakah Indonesia Siap Mandiri Tanpa Impor?

Rabu, 30 Juli 2025 - 08:55 WIB

Ketahanan Pangan Bergantung pada Reformasi Sistem Perberasan yang Adil dan Berkelanjutan

Selasa, 22 Juli 2025 - 09:49 WIB

BGN Tegaskan Logo Resmi Tidak untuk Promosi SPPG Tanpa Izin

Sabtu, 19 Juli 2025 - 10:07 WIB

Pemerintah Luncurkan SPHP Beras Stabilkan Harga dan Lindungi Daya Beli Rakyat

Sabtu, 19 Juli 2025 - 09:22 WIB

Warga Sambut Baik Harga Beras SPHP Terjangkau Lewat Gerakan Pangan Murah

Berita Terbaru

1. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan perang melawan mafia pangan. (Dok. Kementan)

Info Pangan

Harga Beras Turun, Petani Tersenyum, Mafia Pangan Kena Sikat

Senin, 25 Agu 2025 - 08:09 WIB