Soal Fluktuasi Pangan 2 Tahun Terakhir, Bapanas Sebut Konsisten Serukan Utamakan Penyerapan Produksi Dalam Negeri

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 13 September 2024 - 17:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Kamis (12/9/2024). (Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Kamis (12/9/2024). (Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

PANGANNEWS.COM – Selama 2 tahun terakhir, tantangan fluktuasi pangan turut menerpa Indonesia. Tak bisa dipungkiri, gejala ini turut menerpa secara global.

Dampak fenomena El Nino berimbas pada kenaikan faktor biaya agroinput bagi kalangan produsen tanaman pangan.

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyikapinya dengan melaksanakan berbagai strategi regulasi.

Dan aksi nyata intervensi pasokan ke pasaran yang bersumber dari stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Historis data grafik pada The Food and Agriculture Organization (FAO) All Rice Price Index (FARPI) menunjukkan perkembangan harga beras dunia sampai tahun ini mengalami pergerakan yang menanjak.

Pada Agustus 2022, indeks FARPI masih berada di angka 108,5 dan di Agustus tahun ini menjadi 134,02.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan hal itu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Kamis (12/9/2024).

“Kami di Badan Pangan Nasional sepakat kalau penyaluran CPP untuk program intervensi pangan, sebaiknya berasal dari produksi dalam negeri.”

“Sempat disebut importasi beras tinggi setelah ada Badan Pangan Nasional, namun bukan begitu. Setelah kami hitung ketersediaan dikaitkan dengan produksi yang ada.”

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Namun karena climate change dan lainnya, hanya ada lebih sekitar 500 ribu ton. Dari itu terpaksa diperlukan tambahan pengadaan,” jelas

“Namun sebenarnya itu menyedihkan buat kita. Ini karena kita sangat menginginkan dampak ekonominya kembali ke Indonesia, tidak lagi di Vietnam atau Thailand.”

“Namun ada titik cerah dari anggaran Kementan yang dari Rp 7,9 Triliun menjadi Rp 29 Triliun, ini kita harusnya bisa berharap banyak.”

“Semoga nanti produksi beras nasional minimal bisa setara 35 juta ton. Ini juga menjelaskan kepada publik bahwa ketersediaan itu paling baik adalah produksi dalam negeri,” sambungnya.

Terkait itu, kebijakan pengadaan luar negeri yang selama ini telah diimplementasikan tidak memberi dampak negatif kepada petani tanaman pangan dalam negeri.”

“Ini salah satunya dapat dipantau dari pergerakan Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP).”

“Selama ini, pemerintah secara konsisten mampu menjaga NTPP selalu melebihi dari 100 poin sejak Oktober 2022.

Di samping itu, indeks harga yang diterima petani padi terhadap indeks harga yang dibayar petani pun terus diupayakan mengalami surplus.

Secara tahunan, pada 2023, indeks harga yang diterima petani padi tercatat 127,26 dan ini lebih tinggi dibandingkan indeks harga yang dibayar petani di 117,31.

Terbaru, indeks harga yang diterima petani padi di Agustus 2024 berada di 136,42. Sementara indeks harga yang dibayar petani di 121,09.

Adapun harga yang dibayar petani sendiri merupakan rerata harga eceran barang/jasa yang dikonsumsi atau dibeli petani baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun untuk keperluan biaya produksi pertanian.

Lebih lanjut, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mendorong adanya akselerasi produksi pangan dalam negeri.

“Begitu nanti anggaran Rp 29 Triliun tadi diimplementasikan dan dikerjakan, artinya produksi dalam negeri akan meninggi.”

“Nah kita perlu BUMN pangan untuk menyerapnya, sehingga teknologi pasca panen harus siap. Kami telah meminta Bulog untuk siapkan dryer.”

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

“Jadi bisa terwujud keseimbangan antara produksi sampai processing dan warehouse yang ada di Bulog sampai hilirisasinya,” terangnya.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

“Kami juga berusaha menghubungkan produksi dalam negeri yang diserap BUMN pangan kepada Badan Gizi Nasional, ini bisa jadi alternatif pengadaan bagi Badan Gizi Nasional.’

“Langkah ini diperlukan agar stok yang ada di BUMN pangan terhindar dari disposal.”

“Perlu ada program hilirisasi sebagai strategi intervensi pengendali inflasi, seperti bantuan pangan dan program SPHP, itu harus tetap kita kerjakan,” tutup Kepala NFA Arief Prasetyo Adi.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnispost.com dan Infoekbis.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Hello.id dan Hallotangsel.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com : 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.

 

Berita Terkait

Sebanyak 68 Kabupaten/Kota Rentan Rawan Pangan dan 8,3 Persen Penduduk Tak Punya Energi Hidup Sehat
Salurkan Bantuan Pangan di Sumba Barat, Presiden Jokowi: Kita Harapkan Bisa Mengerem Harga Beras
Badan Pangan Sematkan ‘Anugerah Penyelamatan Pangan’ ke Sejumlah Pihak Saat Acara IDAFLW 2024
Badan Pangan Nasional Ajak Semua Pihak Bersama-Sama Tingkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani
Wamentan Sudaryono Ungkap Alasan Usulkan PT Pupuk Indonesia dan Perum Bulog di Bawah Kementan
Presiden Jokowi Cek Program Bantuan Pangan di Gudang Bulog, Didampingi Kepala Bapanas dan Dirut Bulog
Tuurunkan Angka Susut dan Sisa Pangan Jadi Komitmen Badan Pangan Nasional dan Stakeholder Pangan
Sambut Rahina Galungan Lan Kuningan, Pemkab Buleleng Gelar Pangan Lokal & Gerakan Pangan Murah
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 3 Oktober 2024 - 22:40 WIB

Sebanyak 68 Kabupaten/Kota Rentan Rawan Pangan dan 8,3 Persen Penduduk Tak Punya Energi Hidup Sehat

Kamis, 3 Oktober 2024 - 10:11 WIB

Salurkan Bantuan Pangan di Sumba Barat, Presiden Jokowi: Kita Harapkan Bisa Mengerem Harga Beras

Senin, 30 September 2024 - 16:24 WIB

Badan Pangan Sematkan ‘Anugerah Penyelamatan Pangan’ ke Sejumlah Pihak Saat Acara IDAFLW 2024

Sabtu, 28 September 2024 - 20:53 WIB

Badan Pangan Nasional Ajak Semua Pihak Bersama-Sama Tingkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani

Sabtu, 28 September 2024 - 11:02 WIB

Wamentan Sudaryono Ungkap Alasan Usulkan PT Pupuk Indonesia dan Perum Bulog di Bawah Kementan

Kamis, 26 September 2024 - 12:42 WIB

Presiden Jokowi Cek Program Bantuan Pangan di Gudang Bulog, Didampingi Kepala Bapanas dan Dirut Bulog

Rabu, 25 September 2024 - 07:35 WIB

Tuurunkan Angka Susut dan Sisa Pangan Jadi Komitmen Badan Pangan Nasional dan Stakeholder Pangan

Selasa, 24 September 2024 - 09:44 WIB

Sambut Rahina Galungan Lan Kuningan, Pemkab Buleleng Gelar Pangan Lokal & Gerakan Pangan Murah

Berita Terbaru