Sebanyak 141 Daerah Alami Kenaikan Harga Bawang Merah Tapi Tak Lakukan Gerakan Menanam

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 20 Mei 2024 - 20:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komoditas bawang merah. (Dok. Demakkab.go.id)

Komoditas bawang merah. (Dok. Demakkab.go.id)

lPANGANNEWS.COM – Kementerian Dalam Negeri mengungkapkan ada 141 daerah yang mengalami kenaikan harga bawang merah dan belum melakukan gerakan menanam.

Kondisi serupa juga terjadi di 121 daerah yang mengalami kenaikan harga cabai merah.

Kemudian, ada pula 103 daerah yang mengalami kenaikan harga bawang merah dan cabai merah tapi belum melakukan gerakan menanam.

Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir menyampaikan hal itu dalam keterangannya di Jakarta, Senin (20/4/2024).

Tomsi Tohir juga menyampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daeran yang dihadiri sejumlah narasumber.

Di antaranya Deputi I Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini.

Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa, serta Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono.

Selain itu, hadir pula secara daring narasumber dari kementerian dan lembaga lainnya.

Mereka di antaranya perwakilan dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Bulog, Satgas Pangan Polri, TNI, dan Kejaksaan Agung.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Kegiatan tersebut juga diikuti secara daring oleh kepala daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia.

Tomsi Tohir meminta pemerintah daerah (pemda) serius melakukan gerakan menanam terlebih bagi daerah yang kondisi wilayahnya cocok dilakukan penanaman komoditas.

“Kalau memang daerahnya cocok (dilakukan penanaman) tolong diupayakan karena saya paham ada daerah-daerah tertentu yang tidak cocok,” kata Tomsi.

Menurutnya, upaya ini penting untuk mengatasi kenaikan harga sejumlah komoditas seperti bawang merah dan cabai merah.

Dia menjelaskan upaya pengendalian harga tak bisa hanya terus mengandalkan langkah layaknya pemadam kebakaran.

Namun, perlu upaya yang terencana terus-menerus salah satunya melalui gerakan menanam.

“Tidak bisa kita hanya mengeluh berkaitan dengan apa itu rantai distribusi.”

“Kemudian menyalahkan ini kan karena mau hari raya, hari raya setiap tahun, yang perlu kita persiapkan dengan baik,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dimiliki, Tomsi mengatakan gerakan menanam secara keseluruhan baru dilakukan oleh 258 daerah per 20 Mei 2024.

Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi pemda dalam upaya mengendalikan harga.

“Hanya separuh daerah yang melaksanakan gerakan ini,” jelas Tomis.

Di lain sisi, Tomsi berharap Kementerian Pertanian dapat mendukung berbagai upaya gerakan menanam yang dilakukan daerah.

Hal itu seperti dalam pemenuhan bibit, pupuk, teknologi, dan sebagainya.

Dirinya juga berharap berbagai dukungan tersebut agar disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerahy berikutnya.***

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Berita Terkait

Sebanyak 68 Kabupaten/Kota Rentan Rawan Pangan dan 8,3 Persen Penduduk Tak Punya Energi Hidup Sehat
Salurkan Bantuan Pangan di Sumba Barat, Presiden Jokowi: Kita Harapkan Bisa Mengerem Harga Beras
Badan Pangan Sematkan ‘Anugerah Penyelamatan Pangan’ ke Sejumlah Pihak Saat Acara IDAFLW 2024
Badan Pangan Nasional Ajak Semua Pihak Bersama-Sama Tingkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani
Wamentan Sudaryono Ungkap Alasan Usulkan PT Pupuk Indonesia dan Perum Bulog di Bawah Kementan
Presiden Jokowi Cek Program Bantuan Pangan di Gudang Bulog, Didampingi Kepala Bapanas dan Dirut Bulog
Tuurunkan Angka Susut dan Sisa Pangan Jadi Komitmen Badan Pangan Nasional dan Stakeholder Pangan
Sambut Rahina Galungan Lan Kuningan, Pemkab Buleleng Gelar Pangan Lokal & Gerakan Pangan Murah
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 3 Oktober 2024 - 22:40 WIB

Sebanyak 68 Kabupaten/Kota Rentan Rawan Pangan dan 8,3 Persen Penduduk Tak Punya Energi Hidup Sehat

Kamis, 3 Oktober 2024 - 10:11 WIB

Salurkan Bantuan Pangan di Sumba Barat, Presiden Jokowi: Kita Harapkan Bisa Mengerem Harga Beras

Senin, 30 September 2024 - 16:24 WIB

Badan Pangan Sematkan ‘Anugerah Penyelamatan Pangan’ ke Sejumlah Pihak Saat Acara IDAFLW 2024

Sabtu, 28 September 2024 - 20:53 WIB

Badan Pangan Nasional Ajak Semua Pihak Bersama-Sama Tingkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani

Sabtu, 28 September 2024 - 11:02 WIB

Wamentan Sudaryono Ungkap Alasan Usulkan PT Pupuk Indonesia dan Perum Bulog di Bawah Kementan

Kamis, 26 September 2024 - 12:42 WIB

Presiden Jokowi Cek Program Bantuan Pangan di Gudang Bulog, Didampingi Kepala Bapanas dan Dirut Bulog

Rabu, 25 September 2024 - 07:35 WIB

Tuurunkan Angka Susut dan Sisa Pangan Jadi Komitmen Badan Pangan Nasional dan Stakeholder Pangan

Selasa, 24 September 2024 - 09:44 WIB

Sambut Rahina Galungan Lan Kuningan, Pemkab Buleleng Gelar Pangan Lokal & Gerakan Pangan Murah

Berita Terbaru