INDONESIA memperkuat langkah negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat menyusul keputusan Washington untuk tetap memberlakukan tarif resiprokal sebesar 32 persen.
Seluruh produk asal Indonesia mulai 1 Agustus 2025 ke AS dikenakan tarif resiprokal sebesar 32 persen.
Di tengah tensi dagang yang meningkat, pemerintah Indonesia menyusun strategi menyeluruh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Termasuk memaksimalkan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai bagian dari sistem pendukung negosiasi guna menjaga kepentingan ekonomi nasional.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengungkapkan bahwa Kementerian BUMN diminta mendukung penuh Tim Negosiasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Erick menegaskan pihaknya tidak terlibat langsung dalam tim resmi perundingan, melainkan menyediakan instrumen investasi dan transaksi melalui BUMN strategis.
Baca Juga:
Distribusi Jagung Pakan 52.400 Ton Mulai September, Harga Telur Tetap Terjangkau
Menarik Minat Jurnalis Ekonomi Butuh Strategi Undangan yang Tepat
Harga Beras Turun, Petani Tersenyum, Mafia Pangan Kena Sikat
“Kami tidak duduk di meja perundingan resmi, tetapi menjadi supporting system bagi Tim Negosiasi dari sisi investasi dan transaksi BUMN,” ujar Erick kepada media di Jakarta, Selasa, 8 Juli 2025.
Ia menambahkan bahwa PT Pertamina (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) telah ditunjuk sebagai ujung tombak BUMN untuk menjaga arus transaksi energi dan pembelian pesawat dalam kerangka kerja sama perdagangan dengan Amerika Serikat.
BUMN Ditugaskan Jaga Swasembada Energi dan Perluas Investasi Global
Sebagai bagian dari strategi negosiasi, pemerintah Indonesia memberi mandat khusus kepada BUMN untuk mengamankan kebutuhan energi nasional melalui diversifikasi sumber impor minyak mentah dan investasi luar negeri.
Erick Thohir menyatakan bahwa Pertamina akan melanjutkan pembelian minyak mentah dari Amerika Serikat, sambil tetap memperkuat posisi cadangan energi domestik.
Baca Juga:
Era Baru Komunikasi Digital Perusahaan Dengan Galeri Foto Pers
Petani Makin Berdaya, Panen Makin Melimpah Berkat Data Cuaca
Langkah ini diharapkan meningkatkan leverage Indonesia dalam menghadapi tekanan tarif ekspor.
“Pertamina memiliki peran krusial memastikan swasembada energi sambil tetap menjalin hubungan perdagangan minyak dengan Amerika Serikat,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah melalui holding investasi Danantara Indonesia akan memperluas portofolio investasi global yang diharapkan memberi nilai tambah pada neraca pembayaran.
Skema ini juga menjadi pesan positif bagi investor internasional bahwa Indonesia tetap berkomitmen pada pasar terbuka meski menghadapi hambatan dagang.
Di sisi lain, Garuda Indonesia akan melanjutkan pembicaraan terkait akuisisi armada pesawat Boeing, tidak hanya untuk kebutuhan operasional domestik tetapi juga sebagai bagian dari diplomasi ekonomi yang lebih luas.
Koordinasi Lintas Kementerian untuk Respon Kebijakan Dagang Amerika Serikat
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa kebijakan tarif 32 persen Amerika Serikat merupakan tantangan serius yang perlu direspons dengan kebijakan yang solid dan terkoordinasi.
Baca Juga:
Menguak Strategi Sukses Emiten Pertahankan Investor
Syngenta Edukasi Petani lewat Teknologi Plinazolin dan QR Code SETIA
Penahanan Eks Petinggi eFishery Ungkap Dugaan Penggelapan Investasi Startup
Menurut Sri Mulyani, Tim Negosiasi Indonesia dijadwalkan bertolak ke Washington pada Selasa ini untuk melanjutkan pembicaraan intensif dengan pihak pemerintah Amerika Serikat mengenai skema penyesuaian tarif.
“Kami akan memberikan respons resmi setelah tim tiba di Amerika Serikat dan menyelesaikan pembicaraan teknis lebih lanjut,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa, 8 Juli 2025.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk memperkuat posisi tawar Indonesia.
Pemerintah telah melibatkan asosiasi industri, seperti Indofood dan pelaku usaha besar lainnya, dalam diskusi guna menyusun strategi komprehensif.
Menurutnya, sinergi lintas kementerian serta keterlibatan sektor swasta menjadi faktor kunci menjaga daya saing ekspor Indonesia di tengah kebijakan proteksionis global yang semakin ketat.
Dampak Kebijakan Tarif AS Terhadap Ekspor Indonesia dan Sentimen Pasar
Kebijakan tarif 32 persen yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada awal Juli 2025 dinilai berpotensi menekan kinerja ekspor Indonesia dan menimbulkan sentimen negatif di pasar finansial domestik.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Amerika Serikat merupakan salah satu pasar tujuan ekspor terbesar Indonesia dengan nilai perdagangan bilateral mencapai USD 38 miliar pada 2024.
Pengenaan tarif tinggi terhadap seluruh produk Indonesia dapat memangkas nilai ekspor hingga USD 5–7 miliar per tahun jika tidak ada penyesuaian.
Ekonom senior dari Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah, menyatakan bahwa Indonesia masih memiliki peluang untuk menekan kebijakan tarif tersebut melalui negosiasi yang lebih agresif.
“Indonesia harus menawarkan insentif investasi bagi perusahaan Amerika Serikat untuk memperkuat argumen melawan tarif proteksionis,” kata Piter.
Pelaku pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun mencermati perkembangan ini dengan hati-hati.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi 0,8 persen pada perdagangan Selasa sore, meski investor asing masih mencatatkan net buy tipis pada sektor energi.
Outlook Positif Jika Strategi Diplomasi Ekonomi Diperkuat Secara Konsisten
Analis ekonomi memperkirakan bahwa keberhasilan Indonesia dalam melindungi kepentingan ekspornya bergantung pada konsistensi strategi diplomasi ekonomi yang menyeluruh dan market friendly.
Keterlibatan BUMN dalam transaksi bilateral, peran aktif sektor swasta, serta perluasan investasi global merupakan kombinasi strategi yang dapat memperbaiki sentimen pasar dalam jangka menengah.
Investor asing tetap memandang Indonesia sebagai pasar yang atraktif berkat stabilitas makroekonomi dan kebijakan fiskal yang prudent, meski risiko eksternal dari kebijakan proteksionis Amerika Serikat perlu terus diwaspadai.
“Langkah pemerintah memperkuat sistem pendukung negosiasi menunjukkan sinyal positif bahwa Indonesia serius menjaga daya saing ekspor dan menarik investasi,” ungkap analis dari Fitch Ratings dalam catatan mingguan mereka.
Ke depan, pemerintah diharapkan tidak hanya fokus pada respons jangka pendek tetapi juga menyiapkan strategi diversifikasi pasar ekspor ke kawasan lain seperti Eropa dan Tiongkok.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarin.com dan Kontenberita.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center