Badan Pusat Statistik Nyatakan Ekonomi Indonesia Tumbuh Sebesar 5,05 Persen Secara Kumulatif

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 5 Februari 2024 - 15:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. (Facebook.com/@Badan Pusat Statistik)

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. (Facebook.com/@Badan Pusat Statistik)

PANGANNEWS.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen secara kumulatif sepanjang 2023.

“Ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 persen di tahun 2023,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 5 Februari 2024.

Amalia menjelaskan seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada 2023.

Lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah industri pengolahan, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi.

Adapun lapangan usaha dengan pertumbuhan kumulatif tertinggi adalah transportasi dan pergudangan yang tumbuh 13,96 persen.

Kemudian disusul oleh jasa lainnya sebesar 10,52 persen serta akomodasi, makanan, dan minuman 10,01 persen.

Baca artikel lainnya di sini : Proklamator Dirikan Indonesia Bukan untuk Wujudkan Bantuan Sosial tapi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat

Berdasarkan catatan BPS, pertumbuhan ketiga lapangan usaha tersebut didorong oleh faktor peningkatan mobilitas masyarakat; penyelenggaraan kegiatan internasional.

Seperti Piala Dunia U-18, pertemuan KTT Asean, dan MotoGP Mandalika; serta persiapan pemilihan umum (pemilu).

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Lihat juga konten video, di sini: Sekolahkan 10.000 Calon Dokter dan Tingkatkan Fakultas Kedokteran, Cara PrabowoAtasi Kekurangan 140.000 Dokter

Sementara bila dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi secara kumulatif tahun 2023, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 0,95 persen.

Pertumbuhan industri pengolahan disebut terdorong oleh kuatnya permintaan domestik dan global.

“Walaupun angka ini relatif lebih rendah dari 2022 (1,01 persen), namun lebih besar dari 2021 (0,70 persen),” ujar Amalia.

Sumber pertumbuhan berikutnya adalah perdagangan sebesar 0,63 persen, sejalan dengan peningkatan suplai barang domestik.

Perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasi tumbuh 4,5 persen. Sedangkan perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor tumbuh 4,92 persen.

Kemudian, transportasi dan pergudangan memberikan sumber pertumbuhan 0,58 persen seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat.

Angkutan udara tumbuh 28,96 persen ditandai dengan peningkatan jumlah penumpang, baik rute domestik maupun internasional.

Sementara angkutan rel tumbuh 23,74 persen, didorong oleh perjalanan kereta api jarak jauh serta LRT Jabodetabek dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Terakhir, informasi dan komunikasi memberikan sumber pertumbuhan 0,49 persen, didukung oleh peningkatan penetrasi internet di dalam negeri.***

Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita Bisnis Businesstoday.id

Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Pusatsiaranpers.com dan Mediaemiten.com

Berita Terkait

Libatkan Semua Elemen, Musyawarah Desa Khusus adalah Inti dari Pembentukan Kopdes Merah Putih
Presiden Prabowo Subianto Meeluncurkan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara)
Pengusaha yang Jual Harga Pangan di Atas HET, Mentan Andi Amran Sulaiman: Akan Ditindak Atau Disegel
Akan Resmikan Bank Emas Indonesia 26 Februari, Presiden Prabowo Subianto: Pertama dalam Sejarah RI
DBJ Dukung Perusahaan-perusahaan Jepang Kembangkan Bisnis di Indonesia, Kolaborasi dengan INA
Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata
Kerja Sama Bilateral Pertukaran Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral Tiongkok Perbarui Kesepakatan
Ekonomi Global Diliputi Ketidakpastian, Pertumbuhan Ekonomi Bergantung pada Kegiatan Dalam Negeri
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 14:45 WIB

Libatkan Semua Elemen, Musyawarah Desa Khusus adalah Inti dari Pembentukan Kopdes Merah Putih

Senin, 24 Februari 2025 - 10:38 WIB

Presiden Prabowo Subianto Meeluncurkan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara)

Kamis, 20 Februari 2025 - 10:21 WIB

Pengusaha yang Jual Harga Pangan di Atas HET, Mentan Andi Amran Sulaiman: Akan Ditindak Atau Disegel

Selasa, 18 Februari 2025 - 14:19 WIB

Akan Resmikan Bank Emas Indonesia 26 Februari, Presiden Prabowo Subianto: Pertama dalam Sejarah RI

Selasa, 18 Februari 2025 - 10:37 WIB

DBJ Dukung Perusahaan-perusahaan Jepang Kembangkan Bisnis di Indonesia, Kolaborasi dengan INA

Selasa, 11 Februari 2025 - 07:27 WIB

Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata

Sabtu, 8 Februari 2025 - 07:33 WIB

Kerja Sama Bilateral Pertukaran Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral Tiongkok Perbarui Kesepakatan

Rabu, 5 Februari 2025 - 13:26 WIB

Ekonomi Global Diliputi Ketidakpastian, Pertumbuhan Ekonomi Bergantung pada Kegiatan Dalam Negeri

Berita Terbaru