PANGANNEWS.COM – Pemkab Tangerang mengajukan diri sebagai volunteer simulasi makan siang gratis untuk siswa sekolah menengah Pertama (SMP).
Pemkab juga mengundang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk meninjau langsung SMPN 2 Curug Kabupaten Tangerang, Kamis (29/2/2024).
Sebagai informasi, Kabupaten Tangerang merupakan daerah pertama yang menjadi volunteer untuk simulasi makan gratis untuk siswa SMP.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Survei Sebut 83,4 Persen Publik Yakin Pemerintahan Prabowo Mampu Pimpin Indonesia Lebih Baik
Kegiatan Tambang Emas Ilegal, KPK Wanti-wanti Pejabat Pemda Terkait Keterlibatan Tenaga Kerja Asing
Sebanyak 68 Kabupaten/Kota Rentan Rawan Pangan dan 8,3 Persen Penduduk Tak Punya Energi Hidup Sehat
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, SMPN 2 Curug juga merupakan sekolah yang sukses menjalankan Program Kurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki) di Kabupaten Tangerang.
Pada kegiatan tersebut turut hadir Pj Bupati Tangerang Andi Ony, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Juga A. Zaki Iskandar selaku Bupati Tangerang periode 2013-2023, para Kepala Dinas serta para guru dan Kepala Sekolah SMPN 2 Curug.
Baca Juga:
Wamentan Sudaryono Ajak Petani untuk Maksimalkan Musim Hujan dengan Lakukan Percepatan Tanam
Salurkan Bantuan Pangan di Sumba Barat, Presiden Jokowi: Kita Harapkan Bisa Mengerem Harga Beras
Kegiatan simulasi ini dilakukan karena masih banyaknya siswa-siswi pada tingkat sekolah dasar (SD) dan SMP yang belum mendapatkan asupan gizi memadai setiap hari.
Sehingga dikhawatirkan berpengaruh pada tingkat kesehatan dan kecerdasan.
Karenanya, perlu integrasi program dan kegiatan secara komprehensif yaitu berupa Gerakan Anak Sehat dan Sejahtera (AKSARA).
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana menjelaskan pola pendanaan makan siang gratis.
Baca Juga:
BPS Ungkap Alasan Indonesia pada Periode September 2024 Alami Deflasi Sebesar -0,12 Persen
Presiden Jokowi Tanggapi Rencana Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto
Misalnya, bagaimana pendanaan untuk penyediaan makanan serta mekanisme yang akan dilakukan saat program ini terlaksana.
“Untuk makan siang gratis per anaknya akan dikenakan sebesar Rp15.000 per porsi,” katanya, dilansir Bantennews.co.id
“Kita juga melibatkan UMKM yang ada di sekitar sekolah untuk menu makanan yang beragam agar anak tidak bosan dengan menu yang disediakan.”
“Selanjutnya, mekanisme yang akan dilakukan untuk pemenuhan gizi akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan pada Puskesmas setempat,” jelasnya.
Dadan Gandana berharap simulasi yang dilakukan ke depannya bisa terlaksana dengan baik dan tersosialisasi secara merata.
Agar peningkatan kecerdasan dan kesehatan anak-anak sekolah melalui pemberian dan asupan makanan sehat dalam jangka panjang bisa melahirkan generasi emas dikemudian hari.
“Mudah-mudahan program yang kami rencanakan ini bisa diwujudkan dengan baik ke depannya.”
“Agar generasi selanjutnya bisa menjadi generasi yang sehat dan cerdas serta terhindar dari stunting dan gizi buruk,” harapnya.
Salah satu siswa SMPN 2 Curug Kabupaten Tangerang Muhammad Rizal mengungkapkan kegembiraannya dan antusiasnya terhadap kegiatan tersebut.
Dia berharap apa yang disimulasikan bisa terlaksana karena bisa membantu mengurangi uang saku yang dikeluarkan.
“Seneng banget ada kegiatan ini dan makanannya juga enak dan sehat, biasanya uang saku selalu habis karna dipakai untuk ongkos dan makan siang.”
‘Tapi kalau kegiatan ini berlanjut uang saku bisa ditabung dan lebih hemat,” ujarnya.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.